Kembali

SMA001 - Praktikum Kimia 001

Modul KIM-PR-01 - Mengenal dan Membuktikan Terjadinya Reaksi Redoks Kegiatan Praktikum
Judul - Observasi Fenomena Reaksi Redoks pada KMnO₄ dan H₂O₂
PENGANTAR

Reaksi oksidasi-reduksi atau redoks merupakan salah satu konsep penting dalam kimia karena melibatkan proses transfer elektron yang mendasari banyak peristiwa alam maupun teknologi. Agar siswa tidak hanya memahami teori secara abstrak, diperlukan kegiatan praktikum yang memungkinkan mereka melihat bukti nyata terjadinya reaksi redoks.

Dalam kegiatan ini, siswa akan mengamati reaksi antara kalium permanganat (KMnO₄) dan hidrogen peroksida (H₂O₂). Kedua zat ini dipilih karena memiliki sifat kimia yang khas dan menghasilkan perubahan visual yang mudah diamati. KMnO₄ dikenal sebagai oksidator kuat dengan warna ungu yang pekat, sedangkan H₂O₂ merupakan reduktor yang dapat terurai menghasilkan oksigen. Interaksi keduanya dalam larutan akan menghasilkan perubahan warna larutan, pembentukan endapan, serta munculnya gelembung gas.

Melalui pengalaman langsung ini, siswa diharapkan dapat lebih memahami bahwa konsep oksidasi dan reduksi bukan hanya sekadar perhitungan bilangan oksidasi, tetapi juga peristiwa nyata yang dapat diamati dengan pancaindra.

DESKRIPSI

Kegiatan ini berfokus pada pengamatan fenomena reaksi redoks secara empiris. Siswa akan menuangkan larutan H₂O₂ ke dalam wadah, lalu menambahkan KMnO₄, dan memperhatikan perubahan yang terjadi. Hasil yang diharapkan adalah perubahan warna dari ungu pekat menjadi hilang atau kecokelatan, serta munculnya gelembung gas yang menandakan pelepasan oksigen.

Tujuan utama kegiatan ini adalah:

  • Memberikan pengalaman langsung tentang tanda-tanda reaksi redoks.

  • Membiasakan siswa mencatat hasil pengamatan dengan teliti.

  • Menanamkan pemahaman awal bahwa perubahan visual dapat menjadi bukti adanya proses oksidasi dan reduksi.

Dengan demikian, kegiatan ini menjadi pintu masuk bagi siswa untuk menghubungkan teori redoks dengan realitas eksperimen.

2 Materi
2 Video
1 Tautan
ALAT DAN BAHAN

Untuk melaksanakan kegiatan ini, diperlukan alat dan bahan sederhana yang tersedia di laboratorium sekolah. Siswa harus memastikan semua alat bersih dan bahan ditakar sesuai kebutuhan sebelum memulai praktikum.

  • Alat:

    • Gelas kimia 100 mL / Erlenmeyer (2 buah)

    • Pipet tetes (2 buah)

    • Sendok plastik (1 buah)

    • Timbangan digital (1 buah)

  • Bahan:

    • Kalium permanganat (KMnO₄) ± 1 gram

    • Larutan hidrogen peroksida (H₂O₂) 3% sebanyak 3 mL

CARA KERJA

Bagian ini berisi panduan langkah demi langkah yang harus diikuti siswa selama percobaan. Bacalah dengan seksama, ikuti urutannya, dan jangan melewati satu langkah pun untuk menjaga keakuratan hasil dan keselamatan kerja.

  1. Siapkan semua alat dan bahan yang tercantum pada daftar, pastikan alat dalam keadaan bersih dan kering.

  2. Ambil sebuah gelas kimia atau erlenmeyer, kemudian tuangkan ke dalamnya 3 mL larutan H₂O₂ 3% menggunakan pipet ukur atau gelas ukur kecil.

  3. Timbang ±1 gram KMnO₄ menggunakan timbangan digital, lalu tambahkan ke dalam larutan H₂O₂ secara hati-hati dengan bantuan sendok plastik.

  4. Perhatikan dengan teliti setiap perubahan yang terjadi pada larutan, khususnya perubahan warna, terbentuknya endapan, maupun munculnya gelembung gas.

  5. Catat semua hasil pengamatan dengan lengkap dan rapi dalam tabel atau format yang telah disediakan guru.

PENUGASAN

Selesai melakukan pengamatan, siswa diminta untuk menuliskan jawaban atas pertanyaan berikut. Tugas ini membantu siswa melatih kemampuan deskriptif dan menautkan hasil eksperimen dengan konsep teori.

  1. Jelaskan perubahan visual apa saja yang terjadi pada reaksi KMnO₄ dan H₂O₂.

  2. Sebutkan bukti empiris bahwa telah berlangsung suatu reaksi kimia.

  3. Diskusikan mengapa reaksi ini dapat dikategorikan sebagai reaksi redoks.

Judul - Analisis Bilangan Oksidasi dan Penyetaraan Reaksi Redoks
PENGANTAR

Setelah siswa mengamati fenomena visual dari reaksi redoks, langkah selanjutnya adalah memahami konsep di balik perubahan tersebut melalui analisis bilangan oksidasi. Bilangan oksidasi berfungsi sebagai "angka penunjuk" yang membantu kita melacak perpindahan elektron dalam suatu reaksi.

Kegiatan ini akan melatih siswa untuk menentukan bilangan oksidasi pada atom-atom dalam reaktan maupun produk, mengidentifikasi zat yang mengalami oksidasi maupun reduksi, serta menuliskan setengah reaksi (reaksi oksidasi dan reduksi). Dengan latihan ini, siswa belajar bagaimana menyetarakan reaksi redoks secara sistematis menggunakan metode bilangan oksidasi atau metode setengah reaksi.

Melalui kegiatan ini, siswa akan menyadari bahwa setiap perubahan visual pada eksperimen sebelumnya memiliki dasar ilmiah yang dapat dijelaskan dengan konsep perpindahan elektron dan perubahan bilangan oksidasi.

DESKRIPSI

Kegiatan ini menekankan aspek analisis teoritis dari reaksi redoks. Dengan data reaksi KMnO₄ dan H₂O₂, siswa akan menghitung bilangan oksidasi Mn dan O, menuliskan setengah reaksi, dan akhirnya menyusun persamaan redoks yang setara.

Tujuan kegiatan ini adalah:

  • Melatih keterampilan menentukan bilangan oksidasi dengan benar.

  • Menunjukkan hubungan antara perubahan biloks dengan proses oksidasi dan reduksi.

  • Membiasakan siswa menyetarakan reaksi redoks secara sistematis.

  • Menghubungkan hasil analisis dengan pengamatan pada praktikum sebelumnya.

1 Materi
2 Video
2 Tautan
ALAT DAN BAHAN

Pada kegiatan ini siswa tidak melakukan percobaan tambahan, melainkan menggunakan data hasil praktikum sebelumnya. Oleh karena itu, alat dan bahan yang diperlukan adalah catatan hasil pengamatan serta lembar kerja untuk analisis.

  • Alat:

    • Buku catatan / Lembar Kerja Pengamatan / laporan praktikum

    • Kalkulator (opsional)

  • Bahan:

    • Data hasil pengamatan pada Kegiatan 1 (reaksi KMnO₄ dan H₂O₂)

CARA KERJA

Ikuti langkah-langkah berikut secara runtut untuk melakukan analisis redoks berdasarkan hasil percobaan.

  1. Tentukan bilangan oksidasi dari atom-atom yang relevan pada reaktan (Mn dalam MnO₄⁻, O dalam H₂O₂) dan produk (Mn dalam MnO₂, O dalam O₂).

  2. Identifikasi proses oksidasi dan reduksi yang terjadi, sertakan perubahan bilangan oksidasi serta jumlah elektron yang terlibat.

  3. Tulis setengah reaksi: reaksi reduksi untuk MnO₄⁻ → MnO₂, dan reaksi oksidasi untuk H₂O₂ → O₂.

  4. Samakan jumlah elektron pada kedua setengah reaksi sehingga keduanya dapat digabungkan.

  5. Gabungkan menjadi persamaan akhir yang sudah setara baik atom maupun muatan.

  6. Tuliskan kembali reaksi yang setara dalam laporan dengan format rapi.

PENUGASAN

Untuk memperdalam pemahaman, siswa diminta menyelesaikan soal analisis berikut:

  1. Tuliskan bilangan oksidasi Mn dalam KMnO₄ dan MnO₂, serta O dalam H₂O₂ dan O₂.

  2. Tentukan zat yang bertindak sebagai oksidator dan reduktor dalam reaksi.

  3. Tulis persamaan setengah reaksi oksidasi dan reduksi.

  4. Gabungkan kedua setengah reaksi sehingga diperoleh persamaan redoks lengkap.

  5. Jelaskan mengapa reaksi tersebut memenuhi definisi reaksi redoks.

Judul - Aplikasi Reaksi Redoks dalam Kehidupan Sehari-hari
PENGANTAR

Reaksi redoks tidak hanya terjadi di laboratorium, tetapi juga banyak ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Dari proses berkaratnya besi, pemutihan kain dengan hidrogen peroksida, penggunaan KMnO₄ sebagai desinfektan, hingga proses respirasi sel di dalam tubuh manusia—semua melibatkan transfer elektron.

Kegiatan praktikum ini bertujuan agar siswa dapat menghubungkan hasil eksperimen yang telah dilakukan dengan fenomena nyata di sekitar mereka. Dengan begitu, siswa memahami bahwa mempelajari reaksi redoks bukan hanya untuk kepentingan akademik, tetapi juga untuk menjelaskan berbagai peristiwa dalam kehidupan dan teknologi.

DESKRIPSI

Dalam kegiatan ini, siswa tidak melakukan reaksi baru di laboratorium, melainkan melakukan studi literatur kecil, pengamatan lapangan sederhana, atau diskusi terarah berdasarkan contoh-contoh yang diberikan guru. Siswa diharapkan dapat mengidentifikasi peran redoks dalam berbagai fenomena, lalu membandingkannya dengan konsep yang telah dipelajari pada dua kegiatan sebelumnya.

Tujuan kegiatan ini adalah:

  • Menunjukkan keterkaitan antara teori redoks dan fenomena kehidupan nyata.

  • Memberi contoh aplikasi redoks pada bidang industri, lingkungan, dan biologi.

  • Melatih siswa menyampaikan hasil temuan dalam bentuk laporan singkat atau presentasi kelompok.

1 Materi
2 Video
2 Tautan
ALAT DAN BAHAN

Tidak ada bahan kimia tambahan yang digunakan pada kegiatan ini. Siswa cukup menyiapkan sumber informasi dan catatan.

  • Alat:

    • Buku catatan/laporan praktikum

    • Sumber referensi (buku, artikel, internet)

    • LCD/proyektor (opsional, bila presentasi kelompok)

  • Bahan:

    • Data hasil praktikum sebelumnya

    • Contoh fenomena kehidupan sehari-hari yang disiapkan guru

CARA KERJA

Ikuti langkah-langkah berikut agar kegiatan dapat berjalan sistematis:

  1. Bacalah kembali hasil pengamatan dari praktikum sebelumnya (Kegiatan 1 dan 2).

  2. Identifikasi minimal dua contoh fenomena di kehidupan sehari-hari yang melibatkan reaksi redoks (misalnya karat, pemutih, desinfektan, respirasi sel).

  3. Tentukan zat yang berperan sebagai oksidator dan reduktor dalam contoh tersebut.

  4. Hubungkan fenomena tersebut dengan konsep oksidasi dan reduksi yang sudah dipelajari.

  5. Susun laporan singkat atau bahan presentasi kelompok mengenai aplikasi redoks yang ditemukan.

PENUGASAN

Siswa diminta membuat laporan singkat atau presentasi yang berisi hasil temuan aplikasi redoks dalam kehidupan sehari-hari.

  1. Jelaskan minimal dua contoh reaksi redoks yang dijumpai dalam kehidupan sehari-hari.

  2. Sebutkan zat mana yang berperan sebagai oksidator dan reduktor pada masing-masing contoh.

  3. Kaitkan fenomena tersebut dengan konsep yang telah dipelajari pada praktikum sebelumnya.