Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menemukan berbagai peristiwa yang tampak sederhana namun sesungguhnya merupakan contoh perubahan pada zat. Ada perubahan yang hanya mengubah bentuk atau wujud tanpa menghasilkan zat baru, disebut perubahan fisika. Ada juga perubahan yang menghasilkan zat baru dengan sifat berbeda, disebut perubahan kimia. Melalui kegiatan ini, siswa akan belajar mengenali perbedaan kedua jenis perubahan tersebut dengan cara sederhana, sehingga konsep “zat dan perubahannya” tidak hanya dipahami secara teori tetapi juga melalui pengalaman nyata.

Kegiatan ini bertujuan agar siswa mampu membedakan antara perubahan fisika dan perubahan kimia melalui pengamatan langsung. Perubahan fisika meliputi perubahan wujud atau bentuk zat tanpa terbentuk zat baru, sedangkan perubahan kimia melibatkan terbentuknya zat baru dengan sifat yang berbeda. Dengan melakukan pengamatan terhadap contoh nyata, siswa akan terbiasa mengidentifikasi ciri-ciri dari kedua perubahan tersebut serta mengaitkannya dengan peristiwa sehari-hari.

Alat:

• Gelas bening / gelas ukur

• Sendok kecil atau pengaduk

• Lilin kecil dan korek api

• Label/kertas untuk catatan

Bahan:

• Es batu

• Gula pasir

• Air

• Kertas/kayu kecil untuk dibakar

1. Amati perubahan es batu yang dibiarkan pada suhu ruang hingga mencair.

2. Larutkan gula ke dalam air dan aduk hingga larut, amati apa yang terjadi.

3. Nyalakan lilin, amati perubahan yang terjadi pada lilin saat membakar.

4. Bakar selembar kertas/kayu kecil di tempat yang aman, amati perubahannya.

5. Catat semua hasil pengamatan ke dalam tabel yang sudah disiapkan.

6. Diskusikan, mana yang merupakan perubahan fisika, dan mana yang merupakan perubahan kimia.

Reaksi kimia dapat ditunjukkan melalui perubahan warna, bau, maupun terbentuknya zat baru. Salah satu contoh yang mudah diamati adalah reaksi antara vitamin C dan betadin. Betadin yang awalnya berwarna cokelat akan berubah menjadi bening saat dicampur dengan larutan vitamin C. Perubahan ini menandakan terjadinya reaksi kimia, karena terbentuk zat baru dengan sifat yang berbeda dari zat semula. Melalui kegiatan ini, siswa akan mengamati langsung bagaimana perubahan kimia terjadi dan belajar mengaitkannya dengan konsep teori yang sudah dipelajari.

Kegiatan ini bertujuan agar siswa memahami ciri-ciri perubahan kimia melalui percobaan sederhana menggunakan vitamin C dan betadin. Vitamin C berperan sebagai zat yang dapat mereduksi, sehingga warna cokelat betadin hilang. Percobaan ini membantu siswa menyadari bahwa perubahan kimia ditandai dengan terbentuknya zat baru yang tidak dapat kembali ke bentuk semula. Selain itu, kegiatan ini juga melatih keterampilan menggunakan alat sederhana, melakukan pengamatan sistematis, dan menyimpulkan hasil praktikum berdasarkan bukti yang terlihat.

Alat:

• Gelas bening / gelas kimia kecil

• Sendok plastik / pengaduk

• Pipet tetes

Bahan:

• Larutan Betadin ± 2 mL

• Tablet Vitamin C (dihaluskan) ± 1 butir

• Air 20 mL

1. Siapkan gelas bening yang bersih, kemudian isi dengan ± 20 mL air.
2. Masukkan bubuk vitamin C yang sudah dihaluskan, aduk hingga larut.
3. Teteskan larutan betadin (± 2 mL) ke dalam larutan vitamin C tersebut.
4. Amati perubahan warna yang terjadi pada larutan.
5. Catat hasil pengamatan secara teliti pada tabel yang tersedia.
6. Diskusikan mengapa larutan berubah warna, lalu simpulkan bahwa perubahan ini merupakan perubahan kimia.

Perubahan kimia bukan hanya terjadi di laboratorium, tetapi juga banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Proses berkaratnya besi, buah apel yang berubah kecokelatan setelah dikupas, pemutihan kain dengan bahan kimia tertentu, hingga penggunaan betadin untuk antiseptik merupakan contoh nyata perubahan kimia. Semua fenomena tersebut menandakan terbentuknya zat baru dengan sifat yang berbeda dari zat semula. Melalui kegiatan ini, siswa dilatih untuk mengamati, mengidentifikasi, dan menganalisis contoh perubahan kimia yang relevan dengan kehidupan nyata sehingga ilmu yang dipelajari di kelas terasa lebih dekat dan bermanfaat.

Kegiatan ini menekankan pada kemampuan siswa untuk menghubungkan teori dengan realitas sehari-hari. Siswa akan diminta mencari dan menganalisis minimal dua contoh perubahan kimia di sekitar mereka, kemudian membandingkan ciri-cirinya dengan percobaan Vitamin C dan Betadin yang telah dilakukan sebelumnya. Dengan demikian, siswa tidak hanya memahami perubahan kimia secara abstrak, tetapi juga dapat menjelaskan fenomena yang mereka jumpai di lingkungan rumah, sekolah, maupun masyarakat. Kegiatan ini juga melatih keterampilan literasi sains, berpikir kritis, serta kemampuan menyusun laporan atau presentasi secara sistematis.

Alat:

• Buku catatan / lembar kerja siswa
• Sumber informasi (buku, artikel, internet)
• LCD/proyektor (opsional, bila presentasi kelompok dilakukan)

Bahan:

• Data hasil praktikum sebelumnya (Vitamin C dan Betadin)
• Contoh fenomena perubahan kimia dari kehidupan sehari-hari (disiapkan guru atau dicari siswa)

1. Bacalah kembali hasil praktikum Kegiatan 1 dan Kegiatan 2.
2. Identifikasilah minimal dua contoh peristiwa sehari-hari yang termasuk perubahan kimia (misalnya: besi berkarat, apel berubah kecokelatan, pemutihan kain, pembakaran kayu).
3. Tentukan ciri perubahan kimia dari peristiwa tersebut (perubahan warna, bau, terbentuk zat baru, tidak dapat kembali seperti semula).
4. Hubungkan contoh tersebut dengan konsep perubahan kimia yang telah dipelajari.
5. Susun laporan singkat atau presentasi kelompok mengenai aplikasi perubahan kimia dalam kehidupan sehari-hari.